watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

guru impian

Sebut saja aku Andy. Aku siswa SMA di sebuah
sekolah negeri Jakarta. Aku merupakan siswa
yang dibilang cukup pintar di kelasku. Apalagi
setelah aku menang olimpiade komputer tingkat
provinsi, namaku jadi makin dikenal di
sekolahku. Nilai-nilai ku di sekolah juga bisa
terbilang bagus. Selalu dapat nilai diatas 7.
Kecuali pelajaran pkn, pelajaran yang paling
susah menurutku. Aku tidak pernah mendapat
bagus. Paling bagus cuman dapat 7. Hari rabu
ini, aku belajar seperti biasa. Tapi saat pelajaran
pkn, bu tanti, guru pkn ku tidak masuk. Biasanya
bu tanti tidak pernah telat. Seperti biasa, kalau
tidak ada guru masuk, kami sekelas selalu
ngobrol di kelas. Tiba-tiba ada seseorang
perempuan yang tidak kukenal masuk ke kelas
ku.
Bu guru : “Hayoo jangan pada berisik. Oh iya
perkenalkan, nama saya ibu fara. Umur 21 tahun.
Ibu ada disini karena ibu dipesen sama ibu tanti
untuk ngajar disini karena beliau sakit dbd. Ibu
seterusnya akan menggantikan ibu tanti
mengajar disini selama 1 semester karena ibu
lagi praktek kerja lapangan untuk belajar jadi
guru.”
Anak-anak : “Yaaaahhhhhh but anti engga masuk
deh”, jawab teman-temanku serentak sambil
senyum
Bu fara : “halah ibu tau kalian pada seneng kan?
Oke ibu dipesen kalo hari ini ibu ngajar bab 2.
Coba buka buku kalian”
Anak-anak : “Iya buu”
Anak-anak begitu antusias ketika pertama kali
diajar bu fara. Dulu selama diajar bu tanti tidak
pernah seperti ini. Bu fara masih muda, cantik,
baik lagi. Coba dia jadi pacarku, wah aku seneng
banget, pikirku dalam lamunanku. Sejak
kehadiran bu fara, aku lebih sering melamun.
Terlalu sering liatin bu fara ketimbang liat buku.
Bagiku, bu fara adalah cewe yang ideal. Tak
terasa sudah bel istirahat sekaligus jam bu fara
hari ini sudah selesai.
Bu fara : “sebelum ibu keluar, ibu mau kasitau
kalo minggu depan ulangan bab 2. Ibu dipesen
bu tanti”
Anak-anak : “yah kok baru diajar sebentar
langsung ulangan sih? Bikin soal yang gampang
ya bu”
Bu fara : “yaudah ibu bikin yang gampang. Tapi
kalian semua harus dapet bagus ya? Oke ibu
keluar dulu. Selamat siang anak-anak”
Anak-anak : “asiik ulangan nya dibikin gampang.
Selamat siang bu”
Sepulang sekolah aku langsung buka buku pkn.
Aku belajar biar dapet bagus dan demi bu fara
aku belajarnya hehehe. Tidak seperti biasanya,
aku sepulang sekolah selalu belajar, kecuali pkn.
Karena ada bu fara aku jadi semangat untuk
dapet bagus.
Seminggu kemudian, bu fara menepati janjinya
untuk mengadakan ulangan. Bu fara membagi-
bagikan soal ke setiap anak. Begitu aku
menerima soal dan aku liat, agak susah
menurutku. Aku kerjakan nomer yang aku bisa.
Sisanya yang aku engga bisa aku lewatin dulu.
Begitu aku liat temenku yang lain, udah hampir
selesai padahal waktu ulangan masih 40 menit
lagi. Terpaksa aku liat jawaban temenku yang
duduk di sebelahku. Kebetulan bu fara lagi keluar
sebentar, jadi ada kesempatan buat aku untuk
nyontek. Baru nyontek 2 nomer, tiba-tiba bu fara
masuk ke kelas dan sempet liat aku lagi nyontek,
tapi bu fara tidak menegurku dan malah
mengawasi anak yang lain. Sepertinya bu fara
membiarkan saja dan pura-pura tidak tahu atas
apa yang aku perbuat tadi, tapi apa urusanku.
Yang penting sekarang ada 4 nomer kosong lagi
yang harus diisi. Aku jadi lebih berhati-hati dan
lebih memperhatikan situasi. Setiap kali bu fara
mengawasi anak lain aku langsung nyontek
temenku. Tak terasa sudah bel. Aku langsung
mengumpulkan jawabanku ke bu fara. Dan
setelah semua anak mengumpulkan jawaban,
bu fara mengucapkan selamat siang sambil
keluar kelas.
Aku masih kawatir sama kejadian yang tadi. Apa
bu fara engga marahin aku tapi nilaiku dibikin
jelek nantinya? Ah sudahlah nunggu bu fara
koreksi jawaban aja, pikirku. 2 hari setelah
ulangan, bu fara masuk ke kelasku untuk
membagikan hasil ulangan. Anak yang dipanggil
namanya langsung maju dan menerima hasil
ulangan nya. Begitu namaku disebut, aku melihat
nilai 6,5. Sebelum aku kembali ke tempat duduk,
bu fara bilang “nanti pulang sekolah kamu ke
ruang guru ya. Ada yang mau ibu bicarain sama
kamu.” Aku langsung deg-degan. Tapi aku
sudah berusaha mencoba tenang dan tidak akan
diomelin nanti.
Sepulang sekolah, aku langsung menghadap bu
fara.
Bu fara : “andy, kok cuman kamu yang dapet
jelek? Padahal kan gampang itu ulangan nya.”
Andy : “saya udah belajar bu. Seminggu yang
lalu pas ibu bilang mau ulangan saya langsung
belajar pkn”
Bu fara : “walaupun begitu, kamu masih tetep
kurang maksimal belajarnya. Gimana kalo ibu
kasih kamu tambahan biar kamu dapet bagus?”
Andy : “wah boleh tuh. Dimana bu?”
Bu fara : “ini alamat rumah ibu. Kamu dateng
hari minggu siang. Tapi jangan bilang siapa-
siapa ya kalo kamu dapet tambahan”,
memegang kedua tanganku sambil tersenyum.
Andy : “Oke bu. Yang penting nilai saya jadi
bagus”
Aku langsung salaman sama bu fara dan
bergegas pulang ke rumah. Alangkah senangnya
aku hari ini, karena cuman aku yang dapet
tambahan sama bu fara dan aku disenyumin bu
fara. Bener-bener cantik. Aku jadi makin suka
sama bu fara. Dari pulang sekolah, aku senyum
terus. Sampe-sampe pas di bis aku diliatin sama
ibu-ibu. Sampe rumah aku langsung mikirin bu
fara terus. Seandainya bu fara jadi pacarku, terus
aku mikir ah engga mungkin itu. Daripada mikir
yang engga jelas terus mending belajar aja deh.
Hari minggu jam 1 siang, aku pergi ke rumah bu
fara. Rumahnya engga begitu jauh. 10 menit dari
rumahku. Aku melihat rumah bu fara yang
sederhana tapi bersih. Aku memencet bel 3x, bu
fara keluar.
Bu fara : “Oh andy ibu kirain siapa. Ayo masuk,
engga dikonci kok”
Aku langsung masuk begitu dipersilahkan. Bu
fara memakai baju biru dengan rok hitam yang
ketat. Aku jadi makin suka sama bu fara.
Bu fara : “Kamu mau minum apa?”
Andy : “Engga usah repot-repot bu. Apa aja
boleh”
Tak lama kemudian, bu fara membawakan aku
air putih. Setelah aku meminum sedikit, bu fara
langsung mengajariku bab 2. Aku jadi lebih
mengerti kalau diajarin sama bu fara. Tak terasa
sudah 2 jam belajar sama bu fara.
Andy : “Bu makasih ya, saya jadi lebih ngerti kalo
diajarin sama ibu. Saya pulang dulu ya”
Bu fara : “Kamu jangan pulang dulu deh, masa
cuman belajar? Oya kita ngobrolnya pake aku
kamu aja. Nonton tv dulu aja”
Andy : “yaudah terserah kamu aja deh”
Akhirnya kami ke ruang tengah dan duduk di
sofa sambil nonton tv. Tiba-tiba dia
menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku
beranikan diriku untuk membelai rambutnya.
Fara : “Aku ada hadiah buat kamu nih, tapi tutup
mata dulu ya”
Andy : “Kenapoa engga langsung kasih aja?”
Fara : “kamu nih disuruh tutup mata tapi masih
buka, ih bandel”
Aku mengalah saja. Kututup mataku sambil
bertanya-tanya dalam hatiku, apa yang mau dia
kasih. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang
lembut di bibirku, ketika aku membuka mataku,
aku terkejut melihat guruku sendiri menciumku.
Aku menyedot lidahnya sambil kucium-cium
bibirnya, lalu kuteruskan dengan mencium-cium
daun telinga dia sambil berkata “Aku sayang
kamu”. Setelah daun telinga, kuterusi ke leher,
kupegang-pegang leher bagian belakang dengan
kedua tanganku sambil kucium-cium lehernya.
Dia begitu menikmatinya hingga matanya
merem melek dan mendesah. Dari leher
tanganku turun ke dada, kuremas-remas
dadanya sambil kujilati putingnya. Desahan nya
semakin kencang, kugigit pelan puting kiri nya,
tangan nya sambil mengocok penisku. Aku
langsung ganti posisi 69. Aku bisa melihat
dengan jelas memiaw fara… baunya harumdan
segera kujilat, rasanya benar-benar enak. Pasti
dia sering memelihara badan nya. Kumainkan
lidahku di baguan klitoris dan labia mayora,
sembari kumasukkan lidahku ke dalam liang
vagina nya. Erangan nya tambah kencang.
Sedotan fara juga enak, seluruh batang penisku
dilumatnya, benar-benar enak. Saking enaknya,
tak terasa aku sudah dibuat keluar oleh fara.
Setelah aku mencapai kepuasan, kini gantian fara
yg aku buat puas. Aku memasukkan jariku ke
dalam lubang vagina nya sambil kujilat-jilati bibir
vagina fara yang berwarna pink.
“ahh… aku engga tahan nih”
Kupercepat gerakan tanganku ke dalam vagina
nya sambil kupegang klitoris nya dan akhirnya
dia orgasme juga. Orgasme nya benar-benar
deras sampe membasahi muka ku dan sebagian
ranjang nya.
“andy maafin aku ya, keluar sampe banyak gitu
ngenain muka kamu”
“kalo kamu yang keluarin engga apa-apa”, aku
langsung mencium bibir nya.
“masukin ademu ke dalem marmutku dong…
kepengen nih aku”
Aku ambil posisi missionary, kumasukkan
adekku dengan perlahan, masuk ke dalam
vagina nya benar-benar sempit. Dia masih
perawan, kumasukkan dengan perlahan penisku
agar dia tidak kesakitan. Kupercepat sedikit, fara
tampaknya meringis kesakitan, ku tak perdulikan
erangan itu. Langsung ku masukkan seluruh
penisku ke dalam vagina nya. Yeah aku
mendapat perawan nya fara. Dia tampak
menangis kecil menahan kesakitan, langsung
saja kucium untuk meredakan efek sakitnya. Aku
mulai mempercepat permainanku. Expresi muka
fara berubah, tadinya agak kesakitan sekarang
berubah menjadi penuh nafsu. Fara makin
menikmati permainanku, ditambah desahan nya
makin kencang. Aku pikir penisku mengenai
bagian g-spot nya. Kusodok penisku di bagian
itu, tak lama fara pun mengalami orgasme yang
kedua. Aku mengajak fara untuk ganti posisi
wot. Penisku perlahan dimasukkan ke dalam
vagina nya… Bless, benar-benar nikmat,
ditambah dengan otot vagina nya yang
meremas penisku membuat kenikmatan nya
bertambah. Dia terus mendesah keenakan,
goyangan nya hot juga, padahal baru pertama
kali merasakan sex. 6 menit kemudian,
goyangan nya makin cepat. “ahh aku mau keluar
lagi nih”
“eh jangan keluar dulu, barengan aja sama aku.
aku juga bentar lagi kok”
Akhirnya kami keluar secara bersamaan. Sperma
ku banyak keluar di dalam dan dia orgasme juga
cukup banyak. Setelah kami “bertarung”, fara
memeluk ku dan menciumku. “makasih ya
sayang, kamu udah bikin aku ngerasain
nikmatnya bercinta”
“ya sama-sama sayang. Ngomong-ngomong,
kamu mau engga jadi pacarku? Aku sayang
banget sama kamu. Sejak pertama kali liat kamu,
mulai ada perasaan suka sama kamu. Aku selalu
mikirin kamu terus di rumah. Aku juga dulu
kepengen kamu jadi pacarku.”. fara terdiam
sejenak. Dia menitikkan air mata.
“aku juga sayang sama kamu. Aku engga mau
kehilangan kamu.”
Kami berpelukan dan berciuman lagi. Tak terasa
sudah jam 3 sore. Kemudian aku pamit sama
fara untuk pulang.
Hari-hari berikutnya berlangsung seperti biasa,
tidak ada yang tahu tentang hubungan kami
berdua. Sejak saat itu, kami mulai rajin bercinta
setiap hari minggu dan sabtu. Mudah-mudahan
hubunganku dan fara bisa langgeng.


Adult | GO HOME | Exit
1/966
U-ON

inc Powered by Xtgem.com